The Citizens Tekor Rp2,7 Triliun

Sabtu, 19 November 2011

MANCHESTER– Tanda tanya terhadap kemampuan Manchester City (Man City) mengikuti financial fair play seperti yang dicanangkan UEFA membesar.

Sebab,klub Eastland tersebut mencatat rekor kerugian 194,9 juta pounds (sekitar Rp2,7 triliun) pada laporan keuangan 2010/2011. Angka itu membawa Chelsea menggeser pemegang sejarah sebelumnya yang dipegang Chelsea (141 juta pounds) musim 2004/2005. Nilai 194,9 juta pounds berarti Man City menghabiskan 500.000 pounds per hari sejak dibeli Sheikh Mansour bin Zayed bin Sultan al-Nahyan pada September 2008.

Tekor setinggi ini juga lebih mengalahkan pemasukan klub sebesar 153 juta pounds. Man City harus mulai membenahi kondisi ini jika tidak mau dihukum UEFA,jenisnya mulai dari denda,pemotongan hadiah, sampai larangan mengikuti turnamen.Financialfair play menuntut sebuah klub maksimal merugi 38,5 juta pounds per tahun selama tiga musim,dengan vonis berlaku musim 2014/2015.

”Kerugian ini wajar dan sudah kami perkirakan.Kami yakin laporan keuangan kami membaik di masa depan,”kata Chief Operating Officer Man City Graham Wallace dikutip Telegraph. Laporan finansial ini menyatakan The Citizens—julukan Man City—menghabiskan 174 juta pounds untuk menggaji pemain, meninggalkan Chelsea (172 juta pounds),Manchester United (152 juta pounds),dan Arsenal (124 juta pounds).

Angka kerugian Man City dipastikan akan membengkak jika biaya transfer Sergio Aguero dan Samir Nasri musim panas lalu dihitung. Namun,Man City yakin pengeluaran dalam laporan keuangan berikutnya bakal tertutup pemasukan berbagai pos baru.

Kontrak sponsor penjualan nama stadion bersama Etihad bernilai 35 juta pounds per tahun dan pendapatan dari partisipasi Liga Champions musim ini membuat kantong klub mulai dipenuhi uang.

ref: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/444971/

0 komentar: